" HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA 2024: MEMBANGUN GENERASI BERINTEGRITAS DI TENGAH ANCAMAN BUDAYA KORUPSI "

" HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA 2024: MEMBANGUN GENERASI BERINTEGRITAS DI TENGAH ANCAMAN BUDAYA KORUPSI "

TARGET OPERASI - Kotawaringin Barat :

    Dunia kembali memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (International Anti-Corruption Day) pada Senin (9/12/2024). Di Indonesia peringatan ini menjadi momentum penting untuk merenungkan tantangan besar yang dihadapi bangsa dalam memberantas korupsi. Dengan tema tahun ini yaitu " Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi Untuk Indonesia Maju " mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersatu melawan korupsi yang masih menjadi momok di banyak negara, termasuk Indonesia. 

    Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial, merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi, dan menghambat kemajuan bangsa. Menurut laporan terbaru dari Transparency International, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia stagnan di angka 38/100, menempatkan negara ini di posisi ke-96 dari 180 negara.

    "Korupsi adalah kanker yang menggerogoti setiap lapisan masyarakat," Ungkap Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto dalam pidatonya. "Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, kita harus memastikan bahwa integritas menjadi fondasi utama setiap tindakan kita." Imbuh Ketua KPK. 

    Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024, sejumlah kegiatan diadakan di berbagai wilayah Indonesia, antara lain:

1. Deklarasi Anti Korupsi di Instansi Pemerintah: Ribuan ASN di seluruh Indonesia menandatangani komitmen bersama untuk menolak korupsi dalam bentuk apapun.

2. Pawai Integritas Generasi Muda: Di Jakarta, ratusan pelajar dan mahasiswa turun ke jalan dengan membawa poster dan spanduk bertuliskan pesan anti korupsi.

3. Diskusi Publik dan Seminar: Universitas ternama di Indonesia mengadakan seminar dengan tema "Peran Generasi Muda dalam Memerangi Korupsi".

4. Festival Seni Anti Korupsi: Seniman dari berbagai daerah menampilkan karya seni berupa mural, teater, dan puisi yang menyuarakan perlawanan terhadap korupsi.

    Namun, peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tidak lepas dari kritik. Banyak pihak menilai bahwa acara seremonial belum cukup untuk memberantas budaya korupsi yang telah mengakar.

    "Setiap tahun kita memperingati Hari Anti Korupsi, tetapi apa yang benar-benar berubah?" tanya salah satu pengamat hukum dari Universitas Indonesia. "Yang kita butuhkan bukan hanya seremonial, tetapi reformasi mendalam di sektor hukum, pendidikan, dan birokrasi." Jelasnya. 

    Melawan korupsi bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tetapi tanggung jawab semua pihak. Ada beberapa langkah edukatif yang bisa diambil untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini:

1. Pendidikan Integritas di Sekolah: Kurikulum sekolah harus memasukkan pendidikan etika dan integritas sebagai bagian wajib.

2. Transparansi Digital: Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan transparansi dalam layanan publik.

3. Kampanye Keluarga: Orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan nilai kejujuran kepada anak-anak sejak usia dini.

4. Penghargaan dan Hukuman: Memberikan penghargaan kepada individu atau lembaga yang berprestasi dalam integritas, sekaligus menghukum pelaku korupsi tanpa pandang bulu.

    Hari Anti Korupsi Sedunia 2024 menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan korupsi adalah perjalanan panjang yang memerlukan keberanian, kerja sama, dan konsistensi. Generasi muda, sebagai tulang punggung bangsa, harus diberdayakan untuk menjadi agen perubahan yang berani menolak segala bentuk korupsi.

    "Korupsi bukan hanya soal uang, tetapi soal kepercayaan. Mari kita bangun Indonesia yang lebih bersih, transparan, dan berintegritas, dan jadilah agen perubahan " tutup Ketua KPK. 

    Pemerintah perlu lebih serius memperkuat lembaga anti korupsi dan memastikan tidak ada intervensi politik dalam penanganan kasus. Selain itu lambatnya reformasi birokrasi yang terkadang menjadi akar banyaknya praktik korupsi di Indonesia. 

    Mampukah Indonesia mengubah budaya korupsi menjadi budaya integritas? Hanya waktu dan tindakan nyata yang akan menjawabnya. Ayo, mulai dari diri kita sendiri!

( SUBAN / IMAM )