“ POLSEK PANGKALAN BANTENG GENCARKAN PATROLI DAN EDUKASI : BANGUN GERAKAN WARGA SIAGA KARHUTLA ”

TARGET OPERASI - Kotawaringin Barat :
Langit biru tanpa kabut asap kembali menjadi pemandangan yang menenangkan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Di balik situasi aman itu, ada kerja nyata dari jajaran Polsek Pangkalan Banteng yang terus siaga melakukan patroli antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di titik-titik rawan, Minggu (12/10/2025) siang.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 11.00 hingga 14.00 WIB ini menyisir wilayah Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng, yang dikenal sebagai salah satu area dengan potensi tinggi terhadap kebakaran saat musim kemarau panjang. Hasilnya, tidak ditemukan adanya indikasi kebakaran, dan situasi dinyatakan aman serta terkendali.
Kapolsek Pangkalan Banteng, Iptu Agung Sugiarto, S.H., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar patroli rutin, melainkan bentuk komitmen kuat kepolisian dalam menjaga ekosistem dan keselamatan masyarakat. “Kami terus berupaya melakukan pengawasan dan pencegahan agar wilayah kami tetap aman dari ancaman Karhutla. Pencegahan lebih baik daripada pemadaman,” ungkap Iptu Agung.
Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa patroli ini juga menjadi sarana edukasi langsung kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang masih tergoda membuka lahan dengan cara membakar. Ia menekankan, kesadaran kolektif masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan “Kobar Bebas Asap”. “Kami tidak hanya berpatroli, tetapi juga berdialog dengan warga, mengingatkan agar tidak membakar semak atau membuka lahan dengan api. Sekecil apa pun percikan bisa berakibat fatal,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, personel Polsek Pangkalan Banteng turut membawa peralatan pemadam portabel dan memonitor titik panas (hotspot) menggunakan aplikasi deteksi dini yang terintegrasi dengan sistem BPBD dan Manggala Agni.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari strategi “Preventif-Responsif”, di mana upaya pencegahan dilakukan secara simultan dengan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.
Selain itu, Polsek Pangkalan Banteng juga menggandeng pemerintah desa, petani, dan kelompok tani hutan untuk membangun kesadaran lingkungan melalui kegiatan “Warga Siaga Api”, yakni komunitas lokal yang dilatih untuk mendeteksi dini gejala Karhutla dan melaporkannya secepat mungkin.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diimbau untuk:
1. Tidak membuka lahan dengan cara membakar, meski dalam skala kecil.
2. Membuat sekat bakar dan parit di sekitar kebun sebagai pencegahan.
3. Melapor ke aparat desa atau kepolisian jika melihat asap atau aktivitas mencurigakan di lahan sekitar.
4. Menjaga hutan sebagai sumber kehidupan bersama, bukan hanya aset ekonomi.
Karhutla bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga menyentuh aspek kesehatan, ekonomi, dan masa depan generasi mendatang. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, Kobar dapat menjadi contoh daerah tangguh yang berhasil mengendalikan kebakaran sejak dini.
Patroli pencegahan Karhutla di Pangkalan Banteng bukan hanya bentuk tanggung jawab, tetapi juga wujud cinta terhadap bumi dan sesama. Ketika aparat dan masyarakat bersatu menjaga alam, maka bukan hanya langit yang tetap biru tapi juga harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat.
( SUBAN / IMAM )