" GEMA DARI BARITO SELATAN : GERBANG DAYAK SATUKAN RATUSAN WARGA DALAM GELOMBANG KEBANGKITAN ADAT, IDARIANI, S.E DIANGKAT JADI PENASEHAT DALAM RITUAL SAKRAL BADUDUS "

" GEMA DARI BARITO SELATAN : GERBANG DAYAK SATUKAN RATUSAN WARGA DALAM GELOMBANG KEBANGKITAN ADAT, IDARIANI, S.E DIANGKAT JADI PENASEHAT DALAM RITUAL SAKRAL BADUDUS "

TARGET OPERASI - Barito Selatan : 

    Dari riak-riak sungai Barito yang mengalir tenang hingga ke relung-relung hutan yang menyimpan kearifan leluhur, suara rakyat adat mulai menggelegar. Gerbang Dayak, yang dikenal sebagai Gerakan Barisan Antang Dayak, semakin kokoh berdiri sebagai kekuatan sosial, politik, dan budaya yang tumbuh dari akar masyarakat adat. Gerbang Dayak merupakan organisasi yang lahir dari rahim perjuangan rakyat Dayak, kini menyalakan api semangat baru di Barito Selatan. Dalam momen penuh haru dan kebanggaan, ratusan warga berkumpul dan menyatakan tekadnya untuk bergabung, bersatu, dan berjuang. Momen bersejarah itu menjadi saksi lahirnya gelombang kesadaran baru, ketika Idariani, S.E., sosok perempuan kuat dan berkomitmen menjalani ritual sakral Badudus / bapandui dan resmi diangkat sebagai Penasehat Gerbang Dayak, pada Minggu (11/05/2025).

    Badudus / bapandui adalah sebuah prosesi pembersihan diri dalam tradisi Dayak, menjadi simbol kesucian niat dan kesiapan spiritual untuk memikul tanggung jawab sosial. Dalam alunan mantra dan percikan air suci, Idariani, S.E berdiri tegak, bukan hanya sebagai individu, tapi sebagai lambang kebangkitan perempuan adat yang tak lagi diam terhadap ketimpangan dan ketidakadilan. “Saya mengikuti prosesi adat ini bersama masyarakat sebagai bentuk penghormatan dan kesiapan untuk bergerak bersama dalam perjuangan ini. Gerbang Dayak telah membuka ruang partisipatif yang tulus, di mana setiap orang bisa berkontribusi membangun kekuatan masyarakat adat, memperjuangkan hak-hak yang lama terabaikan, dan menjaga budaya sebagai sumber kekuatan,” ungkap Idariani. 

    Kristy Briantomy, Ketua DPC Gerbang Dayak Barito Selatan, menyambut momen ini dengan penuh keyakinan. “Gerbang Dayak adalah rumah besar bagi kami. Di sinilah suara rakyat adat menemukan jalannya. Kami tidak lagi sendiri. Hari ini, dengan kehadiran Ibu Idariani, S.E., kekuatan kami bertambah, semangat kami menyala. Ini bukan sekadar organisasi. Ini gerakan peradaban!”

    "Gerbang Dayak bukan hanya organisasi. Ini adalah denyut nadi rakyat adat yang selama ini terbungkam. Kami hadir membawa suara leluhur yang selama ini didiamkan. Ini saatnya bangkit!" seru Kristy. 

    Kegiatan ini merupakan bagian dari Tour Kalteng 2025, perjalanan sakral dan strategis Panglima Naga Bajela Bulau / Kimang Damai, Ketua Umum Gerbang Dayak, dalam menyatukan kekuatan rakyat adat di berbagai kabupaten. Setelah menyapa dan mengukuhkan anggota baru di Murung Raya (7–8 Mei 2025), gerakan ini berlanjut ke Barito Selatan (10–11 Mei 2025), Barito Timur (11–12 Mei 2025), dan akan menggetarkan Kotawaringin Timur (17 Mei 2025) dan ditutup dengan kunjungan ke Kotawaringin Barat (Kobar).

    Dalam setiap singgahan, Pasukan Merah Antang Dayak simbol perjuangan yang gagah dan bermartabat  dikukuhkan melalui upacara adat, menyatukan semangat spiritual dan militansi rakyat adat untuk memperjuangkan keadilan, tanah leluhur, dan budaya yang kian terpinggirkan.

    Organisasi ini juga mengusung perjuangan yang utuh : mulai dari advokasi hukum, pendidikan adat, ekonomi komunitas, hingga restorasi budaya leluhur. Tidak hanya menjaga identitas, Gerbang Dayak menempatkan budaya sebagai sumber kekuatan dan modal perlawanan sosial terhadap ketimpangan modernisasi yang eksploitatif. 

    Kimang Damai, sang panglima rakyat adat, menyampaikan orasi yang membakar semangat: “Kami bukan sekadar mengenakan ikat kepala dan baju merah. Kami membawa warisan leluhur yang telah berabad-abad menjaga bumi ini. Gerbang Dayak adalah jawaban atas ketidakadilan, penjajahan gaya baru, dan peminggiran budaya. Kami bangkit, bukan karena benci, tapi karena cinta yang besar kepada tanah ini dan generasi mendatang.”

    Dengan menyatunya tokoh seperti Idariani,S.E dan kehadiran masif warga, Gerbang Dayak membuktikan bahwa kekuatan rakyat adat bukan masa lalu yang usang, melainkan harapan masa depan yang hidup. Dari ritual ke pergerakan, dari nilai ke aksi nyata Gerbang Dayak menyalakan obor perubahan untuk Kalimantan yang berdaulat, adil, dan bermartabat.

( SUBAN / IMAM )