" SMPN 6 ARSEL TAMPILKAN TUMPENG KOLOSAL DAN BUSANA BHINNEKA TUNGGAL IKA, WARNAI PAWAI NASI ADAB HUT KOBAR KE-65 "

TARGET OPERASI - Kotawaringin Barat :
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ke-65 pada Sabtu (07/12/2024), SMP Negeri 6 Arut Selatan memberikan sentuhan kreatif dan edukatif yang memukau ribuan penonton di Pawai Nasi Adab. Dengan membawa tumpeng besar yang dihiasi makanan ringan khas anak-anak, serta puluhan siswa yang mengenakan busana bertema Bhinneka Tunggal Ika, rombongan SMPN 6 Arut Selatan mencuri perhatian sekaligus menyampaikan pesan penting tentang keberagaman budaya dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Tumpeng Kolosal: Simbol Syukur dan Kreativitas
Keunikan utama dari rombongan SMPN 6 Arut Selatan adalah tumpeng besar setinggi 2 meter yang mereka usung. Tumpeng ini tidak hanya menonjolkan keindahan kuliner khas lokal tetapi juga dihiasi dengan berbagai makanan ringan, seperti kue tradisional dan camilan anak-anak, yang disusun artistik hingga menyerupai ornamen budaya.
"Tumpeng ini bukan hanya simbol rasa syukur, tetapi juga kreativitas siswa kami. Kami ingin mengajarkan bahwa budaya lokal bisa dipadukan dengan elemen modern, sehingga lebih dekat dengan generasi muda," Ungkap Suprihatin, S.Pd Salah satu Dewan Guru SMPN 6 Arut Selatan yang hadir dan mengikuti arak-arakan pawai.
Tidak kalah menarik adalah penampilan siswa-siswi yang mengenakan busana dari berbagai daerah di Indonesia. Dari pakaian adat Dayak, Jawa, Bali, hingga Sumatra, setiap kostum dirancang untuk mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Namun, sentuhan khas lokal tetap menjadi primadona, dengan penggunaan kain khas Kalimantan Tengah dan aksesoris Dayak yang menonjolkan identitas Kobar.
"Ini adalah representasi dari Bhinneka Tunggal Ika. Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun kita berasal dari budaya yang berbeda-beda, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia," jelas Suprihatin.
Para siswa juga membawa pesan edukasi yang kuat melalui aksi mereka, seperti membagikan kembang serai kepada penonton yang berisi tentang pentingnya menjaga keberagaman dan melestarikan tradisi lokal.
Keikutsertaan SMPN 6 Arut Selatan dalam pawai ini tidak terlepas dari dukungan penuh dewan guru dan staf tata usaha. Seluruh tim sekolah turut mendampingi siswa dengan semangat, memastikan bahwa setiap detail penampilan berjalan lancar. Para guru bahkan turut mengenakan pakaian adat, memperkuat pesan kebersamaan dan kolaborasi.
"Ini adalah momen di mana kami semua, baik guru, staf, maupun siswa, bersatu untuk menunjukkan cinta kami terhadap budaya lokal dan nasional. Semangat ini juga kami tanamkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah," Ungkap Adi, salah satu guru senior.
Dengan dominasi elemen budaya khas Kobar, seperti ukiran Dayak, ornamen anyaman rotan, dan replika mandau, rombongan SMPN 6 Arut Selatan menjadi simbol kuat pelestarian budaya lokal yang dikemas modern. Hal ini sejalan dengan misi Pawai Nasi Adab sebagai sarana untuk memperkuat identitas budaya Kobar di tengah globalisasi.
"Kami ingin menunjukkan bahwa budaya lokal kita tidak kalah eksotis dibanding budaya dunia lainnya. Ini adalah cara kami menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang," kata Adi.
Melalui keikut sertaannya dalam pawai ini, SMPN 6 Arut Selatan tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan edukasi penting:
1. Pelestarian Budaya Lokal: Dengan membawa tumpeng khas dan menonjolkan budaya Dayak, mereka mengajarkan pentingnya menjaga identitas lokal di tengah modernisasi.
2. Pentingnya Kebhinekaan: Melalui busana Nusantara yang dikenakan, siswa diajak memahami keberagaman budaya sebagai kekayaan yang harus dirayakan bersama.
3. Kolaborasi dan Kerja Sama: Keberhasilan penampilan ini adalah hasil sinergi antara siswa, guru, dan staf, yang menunjukkan bahwa keberhasilan bersama lahir dari kebersamaan.
4. Semangat Kreativitas: Dengan memadukan tradisi dan elemen modern seperti snack anak-anak, rombongan SMPN 6 mengajarkan bahwa kreativitas adalah kunci untuk melestarikan budaya agar tetap relevan bagi generasi muda.
Keikutsertaan SMPN 6 Arut Selatan disambut dengan antusias oleh penonton pawai. Banyak yang memuji kreativitas dan keunikan rombongan ini sebagai salah satu yang paling mencuri perhatian di antara peserta lainnya.
"Saya kagum melihat siswa-siswa ini begitu semangat melestarikan budaya. Tumpengnya juga sangat menarik, membawa nuansa baru dalam pawai," Ungkap Eva, salah seorang penonton yang hadir bersama keluarganya.
SMPN 6 Arut Selatan telah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter dan cinta terhadap budaya. Partisipasi mereka dalam Pawai Nasi Adab HUT Kobar ke-65 adalah bukti nyata bahwa generasi muda mampu menjadi penjaga tradisi sekaligus agen perubahan.
"Semoga semangat ini terus hidup di hati siswa kami, dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk turut melestarikan budaya lokal," tutup Nur Puji.
Dengan penampilan yang memukau dan sarat makna, SMPN 6 Arut Selatan tidak hanya menjadi peserta pawai, tetapi juga pelopor pelestarian budaya lokal yang membanggakan.
( SUBAN )