Data Mahasiswa diBank Kalteng Bocor dan Diduga Dijual di Darkweb

Data Mahasiswa di Kalteng Diduga Bocor, Dijual di Darkweb

Data Mahasiswa diBank Kalteng Bocor dan Diduga Dijual  di Darkweb
Gambar : Milik Narasikalteng.com

PALANGKA RAYA – Ketua Asosiasi Programer Indonesia (APROGSI), Ahmad Hady Surya mendapati data mahasiswa yang ada disejumlah universitas yang merupakan nasabah dari Bank Kalteng diduga bocor dan dijual di forum darkweb.

Hady menyebutkan, Data mahasiswa kalteng yang diduga dijual di darkweb tersebut berasal dari Universitas Palangkaraya, Universitas kristen palangkaraya, Universitas Muhammadiyah, IAIN, Universitas Antakusuma Pangkalan bun dan beberapa Universitas lainnya.

“Data-data disini saya lihat meliputi data dari mahasiswa dari univesitas palangkaraya, data unkrip, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, IAIN, Ada Untama Pangkalan bun, ada banyak itu beberapanya,” Ujar Hady kepada Narasi Kalteng, Minggu (3/12/2023).
Baca Juga :
Plt Dirut PT Bank Kalteng Belum Ketahui Dugaan Data Nasabah Bocor

Dirinya menjelaskan data yang diduga bocor dari Bank tersebut dijualkan dengan harga mulai dari 10 juta rupiah hingga 100 juta rupiah di forum darkweb.

“Data ini diperjualbelikan seharga 10 sampai 100 juta di forum darkweb,” Kata Hady.

Diduga alasan dijualnya data tersebut adalah karena data yang ada cukup penting seperti data nama, Nomor telepon, NIK, Nama bank mahasiswa dan beberapa tabungan mahasiswa sehingga sangat rentan dipersalahgunakan oleh oknum yang membelinya tersebut.

“Ini bahayanya karena disini hubungannya dengan mahasiswa, karena data ini rentan dijadikan alat untuk profiling data base atau big data pendataan untuk dari oknum-oknum yang menginginkan data itu tadi,” Tegasnya
Baca Juga :
Data Nasabah Bank Kalteng Diduga Dipatok Rp 100 Juta di Darkweb

Hady berharap hal ini segera ditanggapi dan ditangani karena data pribadi merupakan hak pribadi seseorangan yang sangat penting dan wajib dijaga.

“Kalo menurut saya semoga pihak bank tersebut atau bank kalteng menindaklanjuti dari kebocoran data ini karena apapun itu bentuknya yang berhubungan dengan data seseorang wajib dijaga,” tutupnya.


Sumber Berita