" GEMURUH SEMANGAT BUDAYA : PAWAI NASI ADAB HUT KOBAR KE-65 MEMIKAT RIBUAN MATA "

" GEMURUH SEMANGAT BUDAYA : PAWAI NASI ADAB HUT KOBAR KE-65 MEMIKAT RIBUAN MATA "

TARGET OPERASI - Kotawaringin Barat :

    Langit Kota manis Pangkalan Bun bersinar dipenuhi semangat masyarakat yang datang berbondong-bondong untuk menyaksikan salah satu tradisi budaya terbesar di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yaitu Pawai Nasi Adab. Di bawah sorotan sinar mentari, puluhan ribu warga memenuhi sepanjang Jalan Pangeran Antasari hingga Alun-Alun Istana Kuning, merayakan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang ke-65 Tahun dengan penuh antusias.

    Sejak dini hari, warga telah memadati lokasi untuk mendapatkan tempat terbaik. Tidak hanya warga lokal, beberapa wisatawan dari luar daerah turut meramaikan perhelatan ini. Tradisi Pawai Nasi Adab yang kaya akan makna filosofi, simbol rasa syukur, dan semangat kebersamaan menjadi daya tarik utama dalam perayaan tersebut. Kesultanan Kutaringin Menjadi Magnet Utama. 

    Salah satu momen paling ditunggu dalam pawai ini adalah kehadiran rombongan Kesultanan Kutaringin yang dipimpin langsung oleh Pangeran Arsyadinsyah. Dengan iringan musik tradisional dan busana adat yang penuh warna, rombongan ini menghidupkan nuansa kejayaan sejarah Kutaringin. Sepanjang jalan, warga menyambut dengan tepuk tangan meriah, tak sedikit yang mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera ponsel mereka.

    Pangeran Arsyadinsyah, yang turut serta dalam arak-arakan bersama para juriat dan juriah Kesultanan, menyampaikan harapannya agar tradisi ini terus dipertahankan dan menjadi warisan kebanggaan bagi generasi mendatang. "Ini adalah bukti bahwa budaya kita tidak pernah mati. Nasi Adab adalah simbol persatuan, rasa syukur, dan kehormatan. Saya bangga menjadi bagian dari perayaan ini," Ungkap Ama Pangeran.

    Pawai tahun ini juga dimeriahkan oleh ratusan peserta dari enam kecamatan di Kobar, yang menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya. Arakan nasi adab, dekorasi unik yang melambangkan kekayaan adat lokal, menjadi salah satu daya tarik utama. Tidak hanya itu, penampilan tari massal, permainan tradisional, dan musik khas Dayak turut menyemarakkan suasana.

    Senny, salah satu warga Pangkalan Bun, yang hadir bersama kedua anaknya, mengaku sangat terkesan dengan kemeriahan tahun ini. "Setiap tahun saya tidak pernah absen menonton pawai ini. Anak-anak saya juga senang melihat budaya kita yang begitu kaya," katanya.

    Pawai dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Kotawaringin Barat, Dr.Drs.H.M.Budi Santosa Sudarmadi,M.Si. Dalam sambutannya, Budi Santosa menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi menjaga tradisi ini. "Pawai nasi adab adalah cerminan semangat persatuan dan kekayaan budaya Kobar. Ini bukan hanya perayaan tahunan, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab kita untuk melestarikan budaya yang diwariskan oleh para leluhur," Ungkap Pj. Bupati Kobar. 

    Kemeriahan acara ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Kobar, pihak Kesultanan Kutaringin, komunitas seni, serta masyarakat. Dengan pengamanan ketat dan pengaturan lalu lintas yang baik, pawai berjalan lancar dan tertib, menciptakan suasana aman dan nyaman bagi semua yang hadir.

    Bagi generasi muda, pawai ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi media pembelajaran tentang pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya. Banyak di antara mereka yang terlibat langsung dalam berbagai penampilan seni dan tradisi. "Saya senang bisa ikut tampil membawa nasi adab dari kecamatan saya. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan," Ungkap Dimas, salah satu peserta dari Kecamatan Arut Selatan.

    Pawai nasi adab tahun ini sekali lagi menunjukkan betapa budaya dan tradisi memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Kotawaringin Barat. Acara ini menjadi bukti bahwa, meskipun zaman terus berubah, identitas dan warisan budaya lokal tetap kokoh terjaga.

    "Kobar, dengan segala kekayaan budayanya, adalah bukti bahwa warisan leluhur masih hidup dalam jiwa masyarakatnya. Tradisi ini adalah simbol kebanggaan dan semangat kebersamaan yang harus terus dijaga," pungkas Pj.Bupati Kobar Budi Santosa.

( SUBAN )