" HARMONI SEJARAH DAN MODERNITAS : BUNDARAN BAHARI KUMAI DIRESMIKAN JADI MAGNET WISATA DAN KEBANGGAAN KOBAR " 

" HARMONI SEJARAH DAN MODERNITAS : BUNDARAN BAHARI KUMAI DIRESMIKAN JADI MAGNET WISATA DAN KEBANGGAAN KOBAR " 

TARGET OPERASI - Kotawaringin Barat :

    Sebuah babak baru telah dimulai untuk Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dengan diresmikannya Bundaran Bahari sebagai ikon yang melambangkan sejarah dan kebanggaan masyarakatnya. Peresmian yang berlangsung pada Selasa (31/12/2024) ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Kobar, Dr.Drs.H.Budi Santosa Sudarmadi,M.Si juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kobar, Sekretaris Daerah Rody Iskandar, Kepala Dinas PUPR Hasim Mualim, dan tokoh masyarakat Kumai.

    Acara ini menjadi momen bersejarah bagi Kumai, karena Bundaran Bahari dirancang bukan sekadar sebagai landmark, tetapi juga sebagai pengingat perjuangan masyarakat Kumai melawan penjajahan di masa lalu. Kepala Dinas PUPR, Hasim Mualim, menjelaskan bahwa desain bundaran ini memadukan elemen kapal sebagai simbol sejarah bahari dengan sentuhan ukiran khas yang merepresentasikan kebanggaan lokal.

    "Bundaran Bahari ini adalah wujud penghormatan terhadap sejarah sekaligus semangat masyarakat Kumai. Tidak hanya berfungsi sebagai ikon kota, tetapi juga diharapkan menjadi daya tarik wisata yang akan memberikan dampak positif pada ekonomi daerah," Ungkap Hasim. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini hampir selesai, dengan beberapa penyempurnaan estetika dan pencahayaan tambahan yang tengah dalam proses.

    Dalam sambutannya Pj. Bupati Kobar Budi Santosa, menegaskan pentingnya keberadaan Bundaran Bahari sebagai lambang perjuangan dan identitas Kumai. "Bundaran Bahari adalah saksi perjalanan panjang sejarah Kumai. Ini bukan sekadar tempat, melainkan cerminan semangat juang dan cinta kita terhadap daerah. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawatnya sebagai warisan bersama," tegas Budi.

Sebagai ruang terbuka hijau, Bundaran Bahari     juga dirancang untuk menjadi tempat rekreasi dan interaksi masyarakat. Taman yang melingkupi bundaran ini diperkaya dengan tanaman lokal yang menambah keindahan dan kenyamanan bagi pengunjung.

    Dengan desain unik yang memadukan elemen kapal dan taman modern, Bundaran Bahari tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kumai, tetapi juga daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Pemerintah optimis bahwa landmark ini akan memberikan dampak positif pada sektor pariwisata, memperkuat identitas budaya, dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

    Peresmian Bundaran Bahari Kumai menandai dimulainya era baru bagi Kotawaringin Barat, di mana pembangunan infrastruktur dipadukan dengan pelestarian sejarah dan budaya. Sebagai simbol identitas dan daya tarik wisata, Bundaran Bahari diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur yang berakar pada kearifan lokal.

    "Dengan semangat yang kita miliki hari ini, saya yakin Kumai akan terus berkembang menjadi pusat sejarah, budaya, dan wisata yang membanggakan. Bundaran Bahari adalah awal dari langkah besar kita menuju masa depan yang lebih gemilang," tutup Budi Santosa.

( SUBAN / MASRAN )